Dari sekian banyak indikator yang tersedia, Moving Average (MA) adalah indikator trend yang paling populer. Banyak kesalahan pada penggunaan indikator ini, terutama bagi trader pemula.
Moving Average sebenarnya dapat menjadi indikator yang powerfull jika dapat menggunakannya dengan tepat.
Moving Average (MA) adalah yang paling sederhana diantara indikator teknikal lainnya, biasanya dihitung dari penjumlahan harga penutupan pada suatu periode tertentu dibagi dengan jumlah satuan waktu pada periode tersebut.
Jika harga bergerak uptrend, kurva MA akan bergerak keatas, dan sebaliknya pada saat pergerakan harga downtrend, kurva ma akan bergerak kearah bawah.
Yang perlu dipahami adalah Moving Average termasuk dalam indikator repaint atau lagging indicator, sehingga terdapat kelemahan untuk memprediksi harga secara akurat.
Penggunaan MA untuk memprediksi harga tidak dapat digunakan secara terpisah dengan indikator lainnya. Anda memerlukan alat bantu tambahan apabila menggunakan strategi MA baik untuk memprediksi arah harga dan menggunakannya sebagai acuan entry level.
Meskipun termasuk repaint indicator, MA adalah salah satu indikator paling ideal yang dapat digunakan pada kondisi pasar trending.
Ada 3 cara dalam menggunakan indikator MA yang dianggap cukup efektif, yaitu sebagai penyaring arah trend (trend filter), sebagai pemicu (trigger) untuk membuka posisi dan identifikasi titik perpotongan (crossover) untuk konfirmasi terjadinya koreksi atau pembalikan arah trend (trend reversal).
Manakah yang Lebih Baik EMA atau SMA?
Indikator Moving Average dibagi menjadi 2 kategori yaitu Exponential Moving Average (EMA) dan Simple/Smoothed Moving Average (SMA). Perbedaan keduanya terletak pada kecepatan perubahan arah.
EMA lebih cepat dalam memberikan indikasi adanya perubahan trend harga. Penggunaan EMA dapat memberikan bobot lebih kepada data terkini sehingga dapat memberikan sinyal yang lebih cepat.
Dari kedua jenis indikator MA tersebut (SMA dan EMA) tidak ada istilah lebih baik, keduanya memiliki peran masing-masing dan digunakan sesuai dengan kebutuhan pada saat menyusun strategi.
Setting Periode dan Aturan Entry Moving Averages
Supaya tidak terjebak dalam penggunaan indikator Moving Average, Anda harus menentukan terlebih dahulu tujuan penggunaan indikator ini. Misalnya, trader berjenis day trading membutuhkan sinyal yang lebih cepat. Untuk itu penggunaan Exponential Moving Average (EMA) lebih tepat dibandingkan dengan Simple Moving Average (SMA).
Nah dalam artikel ini secara khusus saya ingin mencoba memberikan contoh penggunaan EMA untuk minutes trading.
- Setting EMA Periode Lebih Pendek (25 hijau)
- Setting EMA Periode Pendek (50 merah)
- Setting EMA Periode (100 biru)
Penjelasan setting periode EMA (10, 25, 100): Setting periode ini cukup populer digunakan oleh trader profesional. Merupakan Sekuen dari Fibonacci Number. Periode ini dapat dikatakan mewakili data 25 hari, 50 hari dan 100 hari.
Namun yang lebih penting adalah Kombinasi dari penggabungan (Multiple) periode tersebut dapat bekerja dengan baik.
berikut saya uraikan strategi dengan indikator Exponential Moving Average
1. strategi untuk binary option
3 strategi Exponential Moving Average (EMA) untuk binary option akurasi 85%
1. persilangan EMA 25 dan 50 timeframe 1 menit
![]() |
| MOMENT OP 1 MENIT |
ketika EMA 25 (garis warna hijau) dan EMA 50 (garis warna merah) telah bersentuhan dan akan melakukan persilangan di situlah open posisi di tentukan (BUY ataupun SELL).
..ok sobat simak baik-baik ya..
" kita buat EMA 25 (garis berwarna hijau) menjadi acuan untuk menentukan open posisi ya sobat "
perhatikan gambar di atas, EMA 25 (garis warna hijau) berada di bawah EMA 50 (garis berwarna merah) telah melakukan persilangan maka sobat segara open posisi buy dengan timeframe 1menit.
begitu juga sebaliknya ni sobat. ketika EMA 25 (garis warna hijau) berada di atas EMA 50 (garis berwarna merah) telah melakukan persilangan maka sobat segara open posisi buy dengan timeframe 1menit.
JOIN GRUP TELEGRAM DAPATKAN STRATEGI SECARA GRATIS
sobat juga harus ingat, berani open posisi harus berani kompensasi.
kompensasi jangan lebih dari 1x ya sobat.agar ketahanan modal sobat tetap aman.
Dari gambar diatas dapat dilihat strategi ini dapat memberikan kapan timing baik (buy ataupun sell) dan peringatan akan pembalikan trend yang cukup akurat.
2. persilangan antara EMA 25, 50 dengan EMA 100 timeframe 3 menit
![]() |
| MOMENT 3 MENIT |
Perhatikan gambar baik-baik sobat sc.
" sekarang kita buat EMA 100 (garis berwarna biru) menjadi acuan untuk menentukan open posisi ya sobat "
ketika EMA 100 (garis warna biru) akan melakukan persilangan dengan EMA 50 (garis warna merah) dan EMA 25 (garis warna hijau) di situlah open posisi di tentukan (BUY ataupun SELL).
- moment 1 yang terlihat di gambar
persilangan antara EMA 25 (garis warna hijau) dan EMA 100 (garis warna biru) dengan artian market akan mengalami bearish (turun). dimana sobat bisa melakukan open posisi..? tepat pas persilangan EMA 25 dan 100. ketika EMA 25 berada diatas EMA 100 dan terjadi persilangan, maka sobat segera open posisi SELL/TURUN dengan waktu 3/5 menit.
begitu juga sebaliknya, ketika ketika EMA 25 berada dibawah EMA 100. dan terjadi persilangan, maka sobat segera open posisi BUY/NAIK dengan waktu 3/5 menit.
![]() |
| MOMENT BUY/NAIK SAAT PERSILANGAN |
- moment 2 yang terlihat di gambar
persilangan antara EMA 50 (garis warna hijau) dan EMA 100 (garis warna biru) dengan artian market akan semakin kuat mengalami bearish (turun). dimana sobat bisa melakukan open posisi tepat pas persilangan EMA 50 dan 100. ketika EMA 50 berada diatas EMA 100 dan terjadi persilangan, maka sobat segera open posisi SELL/TURUN dengan waktu 3/5 menit.
begitu juga sebaliknya, ketika ketika EMA 50 berada dibawah EMA 100. dan terjadi persilangan, maka sobat segera open posisi BUY/NAIK dengan waktu 3/5 menit
jika sobat mengalami lose saat open posisi, sobat harus melakukan kompensasi searaha open posisi pertama dengan waktu yang sama juga.
3. Candle menyentuh EMA 25
![]() |
| moment saat trend bearish/turun |
uraian gambar di atas.
- lingkaran kuning saat persilangan antara EMA 25 dan EMA
- lingkaran hijau dan merah adalah konfirmasi dimana sobat sc siap-siap untuk melakuka open posisi
ketika persilangan terjadi antara EMA 25 dan EMA 50 dan EMA 100 berada tepat di atasnya maka trend menunjukan sedang bearish/turun. ketika itu terjadi sobat sc punya 3x moment open posisi SELL
jika lose sobat SC wajib kompensasi ya. karna strategi tidak ada yang 100%
INGAT ya sobat SC strategi ini hanya untuk trend sedang bearish/turun dengan posisi urutan garis EMA 100 paling atas EMA 50 di tengah dan EMA 25 di bawah.
strategi EMA (25, 50 dan 100) jika di gunakan dengan tepat akan menjadi strategi yang powerfull.
2. strategi untuk forex
Setting Periode dan Aturan Entry Moving Averages
Supaya tidak terjebak dalam penggunaan indikator Moving Average, Anda harus menentukan terlebih dahulu tujuan penggunaan indikator ini. Misalnya, trader berjenis day trading membutuhkan sinyal yang lebih cepat. Untuk itu penggunaan Exponential Moving Average (EMA) lebih tepat dibandingkan dengan Simple Moving Average (SMA).
Nah dalam artikel ini secara khusus saya ingin mencoba memberikan contoh penggunaan EMA untuk day trading.

- Setting EMA Periode Lebih Pendek (8)
- Setting EMA Periode Pendek (21)
- Setting EMA Periode (125)
Penjelasan setting periode EMA (8, 21, 125): Setting periode ini cukup populer digunakan oleh trader institusional (hedge fund dan investment bank). Merupakan Sekuen dari Fibonacci Number. Periode ini dapat dikatakan mewakili data Seminggu, Sebulan dan Semester.
Namun yang lebih penting adalah Kombinasi dari penggabungan (Multiple) periode tersebut dapat bekerja dengan baik.
Contoh Entry dengan EMA (8, 21, 125)
Contoh diatas adalah aturan entry dengan strategi EMA (8, 21, 125) pada Time Frame M30. Entry dilakukan saat garis EMA 8 dan 21 memotong (crossover).
Selama EMA 8 (garis warna hijau) dan 21 (garis warna kuning) masih berada di bawah EMA 125 (garis warna merah) berarti posisi yang diambil adalah sell. Entry buy diambil ketika garis EMA 8 dan EMA 21 berada di atas EMA 125.
Dari chart diatas dapat diihat strategi ini dapat memberikan kapan timing entry baik (buy ataupun sell) dan peringatan akan pembalikan trend yang cukup akurat.
Strategi ini juga dapat digunakan pada timeframe yang lebih tinggi. Untuk meningkatkan akurasi pada penggunaan strategi EMA (8,21,125) dapat ditambahkan indikator lainnya seperti contoh berikut:
Indentifikasi Level Kunci (Key Level)
Contoh diatas adalah kombinasi indikator yang dapat meningkatkan kualitas strategi EMA (8,21,125). Selain itu, faktor market sentiment juga akan mempengaruhi kemana arah pergerakan harga.
Selalu perhatikan faktor market sentiment baik yang bersifat short term maupun long term.
Anda juga dapat mengkombinasikan strategi trading EMA dengan indikator lainnya. Saya pribadi menggunakan indikator Moving Average EMA 125, market sentiment, pivot high low dan kombinasi analisis pergerakan harga di level support resistance (key level) dengan aplikasi Autochartist untuk mengembangkan strategi Breakout dan Pullback/Retracement.
Strategi EMA (8,21,125) dapat menjadi startegi yang powerfull jika Anda dapat menggunakannya dengan tepat.










0 Post a Comment:
Post a Comment